TABLOIDBINTANG.COM - Anak Jakarta yang melewatkan masa remaja di tahun 80-an pasti tahu atau setidaknya pernah mendengar nama Sys NS. Di masa itu nama Sys Ns sangat populer sebagai penyiar radio Prambors, yang sering diidentikkan dengan radionya anak muda Jakarta.

Didukung wajah tampan dan gaya bersiaran yang berbeda, nama Sys Ns menjulang menjadi salah satu penyiar radio dengan banyak penggemar.

Saat Sys Ns siaran, banyak penggemar yang datang untuk bertemu. Sys Ns juga mengenalkan idiom-idom baru saat siaran di radio, yang lalu diikuti banyak penyiar radio lain.

Popularitas Sys Ns makin melambung setelah juga aktif di berbagai kegiatan remaja di luar radio. Puncak popularitas Sys Ns saat terjun ke dunia film, baik sebagai pemain, penulis skenario maupun sutradara.

Tak seperti saat jadi penyiar radio, sosok Sys Ns yang jenaka dan sedikit slegekan tak membuat pencapaian gemilang di dunia film. Tapi itu tak menghentikan Sys Ns untuk terus berkarya.

Selain radio dan film, Sys Ns juga pernah terjun ke dunia media cetak. Di akhir tahun 80-an saat tabloid Monitor yang dipimpin Arswendo Atmowiloto mencetak prestasi mencengangkan, penerbitan dengan format tabloid mendapatkan momentum baru.

Beberapa tabloid baru pun terbit, salah satunya Tabloid Bintang (dengan manajemen lama) yang dikomandani Sys Ns.

Saat usianya terus bertambah, sosok Sys Ns yang identik dengan anak muda gaul seakan tak berubah. Sys Ns terus berkiprah, juga ketika lanskap politik Indonesia berubah setelah terjadi reformasi. Citra diri sebagai representasi anak muda Jakarta memuluskan langkahnya terjun ke dunia politik.

Sys Ns pernah tercatat sebagai anggota MPR-RI periode (1999-2004), juga tercatat sebagai salah satu pendiri Partai Demokrat yang mengantarkan SBY menjadi Presiden pada 2004.

Entah karena persoalan apa, Sys Ns yang sempat mencalonkan diri sebagai Ketua Umum, pada 2005 memutuskan mundur dari Partai Demokrat dan lalu mendirikan Partai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tak seperti Demokrat, partai yang didirikan Sys Ns ini tak berjaya.

Meski tak lagi memiliki partai politik sebagai kendaraan, Sys Ns tak kehilangan semangatnya sebagai politisi. Bersama beberapa seniman dan budayawan, tahun lalu Sys Ns membuat gerakan politik sebagai bentuk dukungan pada KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Bahkan gara-gara aksi ini Sys Ns sempat dilaporkan ke polisi.

Hari ini, Selasa 23 Januari 2018 Sys Ns mengakhiri perjalanan panjangnya. Dia berpulang menghadap sang pencipta. Sys Ns atau lengkapnya Raden Mas Haryo Heroe Syswanto Ns. Soerio Soebagio lahir di Semarang, Jawa Tengah, 18 Juli 1956. Sys Ns menikah dengan Shanty Widhiyanti, SE, yang usianya terpaut 13,5 tahun lebih muda. Dari pernikahan ini mereka dikaruniai 3 anak, Syanindita Trasysty, Sabdayagra Ahessa, dan Sadhenna Sayanda.

Selama jalan, Mas Sys Ns.