“Setujukah Anda bila Bapak Jokowi dipilih kembali sebagai Presiden RI untuk periode kedua (2019-2024).

Apa alasannya,” pertanyaan ini dilempar di media social Facebook, milik artis senior Sys NS. Tentu saja ini menjadi menarik, kemudian mengundang banyak tanggapan. Seru.

Ketika pemilu pemilihan Presiden masih akan berlangsung pada 2019 nanti. Tapi, begitulah pria yang punya nama panjang Raden Mas Haryo Heroe Syswanto NS ini, memang orang yang kreatif. Sikap langkah dari sosok kelahiran Semarang, Jawa Tengah, 18 Juli 1956 itu selalu menarik.

Menjadi tim sukses Jokowi-JK, pada waktu yang lalu, ia sudah yakin bahwa Jokowi-JK bisa berpihak pada dunia seni. Bagi salah satu pendiri Partai Demokrat ini, negara yang maju memiliki ciri kesenian yang juga maju.

Bahwa ia tidak termasuk dari tim sukses yang kebagian “jatah jabatan” di kepemimpinan Jokowi saat ini, Sys NS santai saja. Baginya, dirinya bukan tipe yang mencari jabatan. Sikapnya selalu ceria, bersahabat dan humanis.

Mengajak masyarakat Indonesia memilih pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, pada 9 Juli tiga tahun lalu adalah mengenai hati nurani untuk pemimpin bangsa yang baik dan jujur. Menyebut Jokowi anak kandung rakyat, yang dalam kesehariannya benar-benar merakyat. Sys NS, seperti juga Jokowi yang hingga kini masih idealis.

Pernah menjadi The Best of Disc Jockey of Indonesia pada tahun 1975, beken dengan “sersan” Prambors, pria ini memang multi talenta. Pernah jadi penulis skenario, sutradara, pemain film.

Berbagai keberhasilan Sys di lingkungan seni dan pekerjaan diikuti juga dengan keberhasilannya di bidang organisasi. Mantan Ketua Gabungan Artis Nusantara dan Ketua Umum PB PARFI periode 1998 – 2002. Untuk dunia politik, Sys anggota Badan Pekerja (PAH II) MPR-RI, periode 1999-2000 dan Anggota MPR-RI, Utusan Golongan, periode 1999-2004. Pada tahun 2001, Sys menjadi salah satu pendiri Partai Demokrat.

Pada tahun 2005, Sys mendeklarasikan dirinya sebagai kandidat Ketua Umum Partai Demokrat. Bahkan sebagai langkah awal untuk kampanye, Sys meluncurkan sebuah buku biografi berjudul Sys NS: Yesterday, Today, & Tomorrow pada tanggal 15 Mei 2005. Sys kalah bersaing dengan adik ipar SBY, Hadi Utomo.

Di penghujung tahun 2005, Sys menyatakan mundur dari Partai Demokrat karena merasa sudah tidak lagi sejalan dengan misi dan visinya.

Mendirikan partai baru, Partai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang akhirnya namanya diubah menjadi Partai Nusantara Kedaulatan Rakyat Indonesia. Namun partai tersebut tidak lulus verifikasi faktual untuk ikut dalam Pemilu 2009.

Suami Shanty Widhiyanti, SE, putri dari Drs. Syaiful Hamid. Walaupun usia keduanya terpaut jauh yakni sekitar 13,5 tahun namun itu bukan jadi penghalang cinta mereka. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai 3 orang anak, Syanindita Trasysty, Sabdayagra Ahessa, dan Sadhenna Sayanda. Generasi X yang gaul dengan kaum milenial. “Yuk kita buat sesuatu untuk bangsa ini,” ajaknya kepada Majalah MATRA.